Langsung ke konten utama

Kampung Rinca, NTT.


"Haloo, Miss..." itu sapaan yang kudengar pertama kali dari anak-anak yang sedang bermain di sekitar kampung di Kampung Rinca, Manggarai Barat, NTT. Kampung ini termasuk dalam wilayah Taman Nasional Komodo dan kami sempat mampir ke kampung ini dalam perjalanan 2 hari 1 malam tour dari Labuan Bajo ke Pulau Komodo pada bulan September 2012 kemarin.


Begitu sampai, kami langsung jalan-jalan keliling kampung. Waktu lihat kanan kiri, aku mbatin "Masih ada ya kampung begini di Indonesia yang kaya raya?". Karena yang kulihat hanyalah rumah panggung penduduk yang sudah reot. Ada yang terbuat dari bambu, seng, ada yang seng campur kardus seadaanya :(.
Kalau lihat sekilas ke dalam rumah, sepertinya rata-rata 1 ruangan disekat untuk jadi 3 bagian : ruang depan, kamar tidur, dapur. Di beberapa rumah, hewan ternaknya diikat atau dipiara di bawah rumah. Satu pertanyaan sempat timbul begitu melihat ada beberapa rumah punya parabola. Ini parabola untuk apa ya ? :)

 


Akhirnya kami jalan-jalan lagi memutari kampung. Di belakang kampung ada lapangan sepak bola. Pemuda kampung pun lagi pada main sepak bola. Aku suruh si hazel temanku untuk bergabung main sepak bola sama pemuda desa, ehh...dianya malah lebih milih main bola sama anak-anak kecil... *gak sebandinggg, zeeelll :p
Di lapangan belakang kampung pun, aku ngeliat ada beberapa gadis desa lagi nyunggi drigen. Mereka nyungi drigen isi air bersih! lokasi untuk ambil air bersih itu gak cuma 1km, tapi ada jauhhh di bawah kaki bukit. Setelah melihat keadaan kampung Rinca ini, aku dan teman-temanku jadi merasa gak enak hati sendiri. Karena perbedaan kondisi tempat tinggal kami begitu jauh :(



Kami memutuskan untuk kembali ke kapal. Sembari jalan ke arah dermaga, ada 1 anak kecil mendekati kami sambil bilang "Miss, pen miss. ada pen miss ?". kami pun bingung "hah ? pen ? pena ?"... "iya miss, untuk nulis di sekolah". huaaaa....dah pengen nangis dengernya. anak-anak kota kalo pada minta-minta, pasti mintanya duit. ini ajaran yang bagusss banget, anak-anak dikenalkan pada alat tulis dan gak minta duit. sayangnya kami gak ada yang bawa pena :(  *maaf ya, dek. kami gak bawa pena.



Meskipun kondisi lingkungan seperti ini, aku gak ngeliat muka mengeluh dari penduduk kampung. mereka tetap bersyukur atas apa yang mereka punya. Begitu juga seharusnya kita :)

*googling ahhh, berharap menemukan contact person untuk bisa ikut melakukan sesuatu untuk kampung Rinca ini. anyone ?


photo : koleksi seorang teman yohanesws

Komentar

Toni Liem mengatakan…
Gimana kalo kita buka thread urunan buat kampung rinca...?
Ignasia Rosa mengatakan…
aku belum googling tentang contact personnya dan apa yang bisa kita lakuin, ton. i`ll let you know once i get the information ;)

Postingan populer dari blog ini

Melbourne Brighton bathing boxes

Di kala sedang pandemi dan lebih sering dirumah saja, memang selalu menyenangkan untuk buka photo lawasan dan kembali mengingat perasaan bahagia ketika explore ke suatu tempat baru 😁  Brighton beach adalah salah satu tempat yang wajib dikunjungi ketika di Melbourne. Selain menikmati birunya langit, kita bisa sekaligus menikmati bathing boxes yang iconic!     Selain itu, sekitarnya juga cantik lho. Bisa jalan kaki untuk explore di area Brighton Beach ini.  Untuk bisa mencapai lokasi ini, bisa langsung lihat di google maps by public transport ya, baik bus ataupun train keduanya sama-sama nyaman. Tips of the day: Walk slowly and enjoy surrounding. You will notice something new and different no matter how many times you already passed by the same road.

Hong Kong Trip and Travel Guide

Liburan ke Hong Kong selama 6 hari dan aku takjub dengan transportasi, tata kota dan fasilitas umum yang sangat membantu untuk tuna netra dan penyandang cacat! Sesuatu yang belum aku temui di Bali, Indonesia ini. Trotoar di bali pun bisa ditemui di beberapa lokasi saja. Sayang banget ya. Ini dia catatanku untuk jalan-jalan ke Hong Kong #Persiapan ke Hong Kong Jauh-jauh hari sebelum ke Hong Kong aku sudah mulai hunting tiket penerbangan dan mulai ngelirik di hotel mana aku mau tinggal. Tentu saja aku pun mulai cari tau mengenai transportasi disana, serta mulai mencatat apa saja yang mau aku kunjungi dan catat di word document dan menaruhnya di Google Drive yang aku bisa save it on device. Jadi saat tak ada sinyal internetpun, aku masih bisa nyontek catatan buat liat rute. lihat catatanku disini Apps yang aku download #Octopus card Di Hong Kong, octopus card ini berperan besar dalam pembayaran transportasi dan bisa dipakai juga untuk belanja di McD, seven eleven, dan banya

Phillip Island Nature Park Melbourne

Absolutely wonderful!  We were here at Phillip Island Nature Park. With only 1 purpose. To see: Penguins!! 💕💕 I amazed on how they really take care the penguins really seriously. All visitors are able to see the penguins from far apart, to see them go back to their home on sundown time. It's really worth a visit when you are in Melbourne. You see the penguins, you will experience the other side of Melbourne.  Tips of the day: Just keep going and don't stop wander.