Langsung ke konten utama

Behind the scene : Perjalanan ke Pulau Maratua

Belum pernah menggunakan jasa EO sebelumnya, kali ini aku dan temanku menyerahkan diri ke EO Kakaban Trip untuk jalan-jalan ke kepulauan Derawan pergantian tahun 2012 kemarin. Kenapa bisa memilih Kakaban Trip ? jujur, karena aku kepincut sama foto-fotonya yang bagus dan EO ini menawarkan untuk tinggal di Pulau Maratua. Bukan di Pulau Derawan seperti kebanyakan EO lainnya.

Mas Ahmad, salah satu orang dari tim Kakaban Trip sudah memberi kabar untuk menjemput. Karena jadwal kedatanganku dari Bali tidak sama dengan rombongan lain yang berasal dari Jakarta dan Balikpapan. Hujan yang mengguyur Kota Tarakan dari pagi, sedikit membuat khawatir akan mengganggu perjalanan ke Kepulauan Derawan dengan menggunakan speedboat dari pelabuhan Tengkayu. Deg-deg ser..

Tiba di Pelabuhan Tengkayu, hujan masih mengguyur tapi terlihat air surut di pelabuhan. Berarti, siang ini kami tak hanya kejar-kejaran dengan cuaca namun juga pasang-surut air. Tim dari EO benar-benar diuji kelihaiannya mengatur jalannya rencana. Kapal sedang dalam persiapan untuk bisa dinaiki penumpang. Dari info yang kudengar, akan ada penumpang yang naik ke kapal besar dan kapal kecil. Nah lhoo, kenapa ada kapal kecil untuk perjalanan dengan cuaca ekstrim ini. Kabar sedihnya lagi, aku termasuk penumpang yang naik ke kapal kecil. Olala, mamaa....

30 menit berselang, kami mulai naik ke kapal. Namaku disebut dan ternyata benar aku berada di kapal kecil.  Trik untuk naik speedboat untuk yang mabukan seperti aku, duduk belakang adalah kuncinya. Biar tidak terlalu terasa goncangan saat kapal menghantam ombak tinggi. Tapi kali ini, tantangannya bertambah dengan bau bensin / minyak bahan bakar kapal dari mesin kapal yang terletak di belakang. Uhui....hujan, ombak tinggi, kapal kecil dan bau minyak. Uji nyali, kawan! Penumpang kecil mulai dibekali doa dan pelampung per orang. Kapal kecil mulai berangkat duluan dengan 10 orang penumpang yang semuanya masih muda-muda.

Awal mula perjalanan masih bisa berkenalan satu sama lain, tanya ini itu, dan sepasang suami-istri yang kelak aku tau namanya Mbak Eka, masih bisa makan nasi bungkus di dalam kapal. Aku langsung mbatin, sakti ni orang gak mabok setelah makan dengan gelombang tinggi gini! 1 jam perjalanan, semua orang hening. Ada yang merem, ada yang pasang muka was-was, ada yang sudah muntah, dan aku hanya sesekali melek untuk melihat sekeliling kemudian merem lagi. Posisi duduk sudah acak kadul, pantat pun terasa nyut-nyutan karena pantat seringkali terlepas dari tempat duduk karena terhempas ke atas kemudian pantat kembali menyentuh tempat duduk dengan kecepatan tinggi akibat kapal menerjang ombak tinggi. Kapal oleng, kapten!

Aku pun mengingat-ingat info perjalanan yang seharusnya 3 jam sampai ke Pulau Maratua, tempat kami tinggal sementara. Tapi, sudah 3 jam lebih, kami masih juga di laut lepas. Satu kali kapal terhenti di laut lepas karna mesin kapal mengeluarkan bunyi aneh, membuat aku membuka mata dan melihat air masuk dari belakang kapal saking tingginya gelombang. Aku buru-buru merem lagi dan menahan isi makanan dalam perut untuk tetap berada disana.

4,5 jam sudah dan akhirnya kabar gembira kudengar. Itu Maratua sudah dekat! Benar saja, 30 menit kemudian kami sampai di dermaga kecil dekat dengan perkampungan dimana homestay kami berada.

Pulau Maratua, kami datang!

Karna sudah gelap dan badan sudah gerah setelah 5 jam perjalanan. Kami langsung menuju homestay, untuk mandi, beristirahat dan siap-siap makan malam. Menghiraukan, betapa cantiknya Pulau Maratua sore itu.


cerita kini : sekarang kalau mencium bau minyak / bensin, kepala rasanya langsung pusing. Tapi gak bikin kapok buat jalan-jalan naik speedboat lagi donk. Indonesia terlalu cantik untuk dilewatkan hanya karna mabokan atau takut gelombang tinggi. hehe..


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hong Kong Trip and Travel Guide

Liburan ke Hong Kong selama 6 hari dan aku takjub dengan transportasi, tata kota dan fasilitas umum yang sangat membantu untuk tuna netra dan penyandang cacat! Sesuatu yang belum aku temui di Bali, Indonesia ini. Trotoar di bali pun bisa ditemui di beberapa lokasi saja. Sayang banget ya. Ini dia catatanku untuk jalan-jalan ke Hong Kong #Persiapan ke Hong Kong Jauh-jauh hari sebelum ke Hong Kong aku sudah mulai hunting tiket penerbangan dan mulai ngelirik di hotel mana aku mau tinggal. Tentu saja aku pun mulai cari tau mengenai transportasi disana, serta mulai mencatat apa saja yang mau aku kunjungi dan catat di word document dan menaruhnya di Google Drive yang aku bisa save it on device. Jadi saat tak ada sinyal internetpun, aku masih bisa nyontek catatan buat liat rute. lihat catatanku disini Apps yang aku download #Octopus card Di Hong Kong, octopus card ini berperan besar dalam pembayaran transportasi dan bisa dipakai juga untuk belanja di McD, seven eleven, dan banya...

Phillip Island Nature Park Melbourne

Absolutely wonderful!  We were here at Phillip Island Nature Park. With only 1 purpose. To see: Penguins!! 💕💕 I amazed on how they really take care the penguins really seriously. All visitors are able to see the penguins from far apart, to see them go back to their home on sundown time. It's really worth a visit when you are in Melbourne. You see the penguins, you will experience the other side of Melbourne.  Tips of the day: Just keep going and don't stop wander.

Camping dimana? di Pantai Siung aja!

Sudah pernah ke Gunung Kidul, sisi selatan Yogyakarta? Sudah pernah pernah main ke pantainya dari baron ke arah barat ataupun dari baron ke arah timur? Kalo belom, masukin ke itinerarymu yaa kalo berkunjung ke yogya :) Nah, salah satu pantai di Gunung Kidul yang bisa dikunjungi bahkan diinapi adalah Pantai Siung . Pantai ini terletak jauh di sebelah timur pantai baron. Berbekal kemah pribadi atau hammock, kamu bisa menikmati pantai siung semalam suntuk. Di sekitar pantai, sudah ada warung penjaja makanan, jadi jangan takut kelaparan kalo males masak sendiri. Sudah ada wc umum juga untuk mck. Bisa mendirikan tenda di mana saja yang kamu suka dan jangan takut kesepian, karna malam hari lumayan rame lho yang berkemah dan berhammock disini. Bisalah lirik-lirik sebelah kalo mau kenalan  sekedar minta camilan. Pantai siung ini, kurang banyak aktifitas di air yang bisa dilakukan karena ombak terlalu besar untuk bisa berenang dan pantai cenderung karang. Ada 1 spot di antara batu-ba...