Menikmati pantai di bali ini, gak ada habis-habisnya. Mulai dari yang paling rame *lirik kuta, sampe akhirnya yang tak bernama sekalipun. Pantai yang akan kubahas kali ini, termasuk pantai yang belum bernama, dan masih belum terjamah sama sekali oleh para kontraktor.
Pantai yang belum bernama ini, dekat dengan Pura Gunung Payung dan jalan masuknya dari Jalan Gunung Payung (denah lokasi). Jadi, aku berinisiatif untuk menamainya dengan Pantai Gunung Payung. Sedikit tidak kreatif memang, tapi daripada gak nyambung sama sekali namanya jadi kuambil nama daerahnya aja. hehehe...
Masih sangat jarang orang yang berkunjung ke pantai ini, dilihat dari keadaan sekitar pas aku datang pertama kali yang terlihat hanyalah ibu-ibu penjual minuman dan camilan ringan. Kami pun parkir di sebelah dia menjajakan jualannya. Ada 1 bale kecil di areal parkir, dan di sebelahnya langsung terlihat anak tangga yang bisa dipake untuk turun ke bawah, ke pantai gunung payung. Bersiap-siaplah, karna lebih dari 300 anak tangga yang harus ditempuh untuk bisa sampai di pantai :D
Akhirnya, setelah 300an anak tangga, kakipun bisa menyentuh pasir pantai. Pasir disini putih namun tidak halus. Butirannya besar-besar, mungkin kurang lebih sama seperti butiran pasir di Sundak, Gunung Kidul, Yogyakarta. Setelah sampai di pantai, berjalanlah sejauh mata memandang. Karena di sepanjang pantai, gak ada yang namanya Warung Makan, Restoran, ataupun Hotel. Yang ada hanyalah, rumah penduduk lokal, gua, dan beberapa rumah belum jadi terbuat dari kayu.
Yang bisa dilakukan di pantai ini,
1. Berjalan kaki sejauh mata memandang
2. Ngobrol atau baca buku di gua yang ada
3. Melihat pekerjaan penduduk lokal. Seperti memancing, menjala, panen rumput laut, hingga mengumpulkan bulu babi untuk diambil isinya.
Tidak banyak memang yang bisa dilakukan di pantai ini. Namun, bagi yang sudah lelah dengan ramainya kota, ramainya pantai, sepertinya Pantai Gunung Payung ini bisa dijadikan salah satu alternatif untuk menyepi. Menikmati "Me Time". Melakukan apa saja yang disuka, sambil mendengarkan deburan ombak. Jika dilihat dari perjalanan menempuh pantai ini, bisa dianggap olah raga kecil lah. hahaha...Jadi, gak rugi kan. Sehat mata, sehat badan, dan sehat jiwa :D
Monggo dibayangkan sambil melihat foto-foto yang sempat saya ambil.
Rute :
Dari arah Kuta, ambil jalan By Pass Ngurah Rai (menuju Nusa Dua / Jimbaran). Perempatan McD & KFC di kanan jalan, belok kanan ke arah Kampus Udayana / GWK. Ikuti Jalan, hingga melewati GWK, kemudian ketemu perempatan (lurus = uluwatu, kanan = pantai balangan), belok kiri (Jalan Pura Batu Pangeh). Ikuti jalan lagi, ketemu pertigaan besar pertama, ambil jalan kiri (Jalan Nusa Dua Unggaran), ikuti jalan lagi hingga nanti ketemu pertigaan (Y) dimana yang ke kanan jalannya lebih kecil, beloklah kanan (Jalan Gunung Payung - Ungasan). Tanya Penduduk sekitar, benarkan menuju ke Gunung Payung? ikut jalan, ketemu perempatan besar lurus saja hingga akhirnya ketemu Pura Gunung Payung, ikuti jalan hingga mentok. Bila di areal parkir ada bale kecil dan anak tangga, berarti anda sudah beruntung menemukan tempatnya :)
Kendaraan :
Untuk menuju lokasi ini, lebih enak menggunakan motor ataupun kendaraan roda empat yang tidak ceper. karna jalan di Gunung Payung saat ini masih belum beraspal. Tidak ada kendaraan umum untuk menuju lokasi ini.
Pantai yang belum bernama ini, dekat dengan Pura Gunung Payung dan jalan masuknya dari Jalan Gunung Payung (denah lokasi). Jadi, aku berinisiatif untuk menamainya dengan Pantai Gunung Payung. Sedikit tidak kreatif memang, tapi daripada gak nyambung sama sekali namanya jadi kuambil nama daerahnya aja. hehehe...
Masih sangat jarang orang yang berkunjung ke pantai ini, dilihat dari keadaan sekitar pas aku datang pertama kali yang terlihat hanyalah ibu-ibu penjual minuman dan camilan ringan. Kami pun parkir di sebelah dia menjajakan jualannya. Ada 1 bale kecil di areal parkir, dan di sebelahnya langsung terlihat anak tangga yang bisa dipake untuk turun ke bawah, ke pantai gunung payung. Bersiap-siaplah, karna lebih dari 300 anak tangga yang harus ditempuh untuk bisa sampai di pantai :D
Pemandangan pantai dari anak tangga |
Akhirnya, setelah 300an anak tangga, kakipun bisa menyentuh pasir pantai. Pasir disini putih namun tidak halus. Butirannya besar-besar, mungkin kurang lebih sama seperti butiran pasir di Sundak, Gunung Kidul, Yogyakarta. Setelah sampai di pantai, berjalanlah sejauh mata memandang. Karena di sepanjang pantai, gak ada yang namanya Warung Makan, Restoran, ataupun Hotel. Yang ada hanyalah, rumah penduduk lokal, gua, dan beberapa rumah belum jadi terbuat dari kayu.
Yang bisa dilakukan di pantai ini,
1. Berjalan kaki sejauh mata memandang
2. Ngobrol atau baca buku di gua yang ada
3. Melihat pekerjaan penduduk lokal. Seperti memancing, menjala, panen rumput laut, hingga mengumpulkan bulu babi untuk diambil isinya.
Tidak banyak memang yang bisa dilakukan di pantai ini. Namun, bagi yang sudah lelah dengan ramainya kota, ramainya pantai, sepertinya Pantai Gunung Payung ini bisa dijadikan salah satu alternatif untuk menyepi. Menikmati "Me Time". Melakukan apa saja yang disuka, sambil mendengarkan deburan ombak. Jika dilihat dari perjalanan menempuh pantai ini, bisa dianggap olah raga kecil lah. hahaha...Jadi, gak rugi kan. Sehat mata, sehat badan, dan sehat jiwa :D
Monggo dibayangkan sambil melihat foto-foto yang sempat saya ambil.
Sejauh mata memandang, Pantai!! |
Salah satu pekerjaan penduduk lokal, mengumpulkan bulu babi untuk diambil isinya
Rute :
Dari arah Kuta, ambil jalan By Pass Ngurah Rai (menuju Nusa Dua / Jimbaran). Perempatan McD & KFC di kanan jalan, belok kanan ke arah Kampus Udayana / GWK. Ikuti Jalan, hingga melewati GWK, kemudian ketemu perempatan (lurus = uluwatu, kanan = pantai balangan), belok kiri (Jalan Pura Batu Pangeh). Ikuti jalan lagi, ketemu pertigaan besar pertama, ambil jalan kiri (Jalan Nusa Dua Unggaran), ikuti jalan lagi hingga nanti ketemu pertigaan (Y) dimana yang ke kanan jalannya lebih kecil, beloklah kanan (Jalan Gunung Payung - Ungasan). Tanya Penduduk sekitar, benarkan menuju ke Gunung Payung? ikut jalan, ketemu perempatan besar lurus saja hingga akhirnya ketemu Pura Gunung Payung, ikuti jalan hingga mentok. Bila di areal parkir ada bale kecil dan anak tangga, berarti anda sudah beruntung menemukan tempatnya :)
Kendaraan :
Untuk menuju lokasi ini, lebih enak menggunakan motor ataupun kendaraan roda empat yang tidak ceper. karna jalan di Gunung Payung saat ini masih belum beraspal. Tidak ada kendaraan umum untuk menuju lokasi ini.
Komentar
jadi ga sabar pengen balik ke bali.
hm.. pantai yang belum terjamah..
pernah kesini waktu masih di bali, berputar-putar sendirian cari tempat baru.
kangen bali. :)
udah gitu, ada cewek bule sandalnya mau diambil sama monyetnya sampe cewek bulenya jatuh.
btw, sandalnya mahal kali makanya monyetnya doyan ato wangi. (hahahhahahaha)
salam kenal tante ocha :)
Terakhir kali kesana ga keburu ke pantainya....cuma sempat sembahyang di Pura Gunung Payung.
Salam kenal Ocha, namamu mengingatkan aku pada ssorg yg dulunya tinggal di area Gunung Payung ini ^_^
Ke balinya kurang lama berarti kalo sampe ga sempet ke pantainya :)
Salam kenal juga :)
Someone from my past life
Iya kurang lama...cuma semalem doang. Datengnya udh sore pula hanya sempat sembahyang di pura. Mau turun ke pantai ga bisa lantaran aku pake baju adat wkwkwk...bisa terguling ntar di tangga.
Posting Komentar